Senin, 10 Desember 2012

SISTEM PENDIDIKAN DI PARIS

PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI PERANCIS
Hasil Pengamatan Langsung di Perancis
Oleh : Drs. Matrisoni
Sesuai peraturan dalam “ La loi d’orientation sur l’éducation No. 89-486 tertanggal 10 Juli 1989 “ pendidikan menempati urusan pertama dalam skala prioritas nasional Prancis. Pendidikan adalah suatu hak dan sekaligus kewajiban bagi anak antara umur enam hingga 16 tahun sehingga semua beban biaya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
Pemda Dati II dan Kecamatan diberikan kewenangan dan tanggung jawab pendidikan tingkat dasar dan menengah dengan perincian sekolah TK dan SD menjadi kewenangan Kecamatan dan Dati II, SMP (Collège) dan SMA (Lycées) kewenangan Dati II dan tingkat universitas atau sekolah tinggi menjadi kewenangan Dati I.
Kebijakan umum, kurikulum inti, pengadaan guru/dosen dan penggajiannya menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Anak-anak mendapatan pendidikan dasar pra sekolah pada umur dua hingga enam tahun, SD antara tujuh hingga 10 tahun dan SMP (Collège)-SMA (Lycées) antara 11 hingga 18 tahun sedangkan pendidikan tinggi untuk mereka yang berusia di atas 19 tahun.
Pendidikan tinggi Prancis dibagi dalam dua kategori yaitu Universitas dan Sekolah Tinggi (Grandes Ecole) yang memiliki ciri berbeda. Universitas berada di bawah Kementrian Pemuda, Pendidikan Nasional dan Riset sedangkan Grandes Ecole di bawah Kementrian Teknis sesuai bidang yang ditangani. Pendidikan di Universitas bersifat teoritis dan umum sedangkan Grandes Ecoles bersifat teknis.
Kalau kita membaca buku berjudul France yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Perancis (Ministere des Affaires Etrangeres), disebutkan bahwa di Perancis terdapat lebih dari 20 juta pelajar dan mahasiswa yang belajar pada tahun 2004-2005. Jumlah ini cukup menakjubkan karena merupakan seperempat dari jumlah penduduk Perancis, yakni sekitar 80 juta jiwa.
Tahun 2004 tidak kurang 70 milyar dollar (AS) telah dianggarkan untuk pendidikan. Jumlah ini mencapai 23 persen dari total anggaran tahunan Pemerintah Perancis, suatu jumlah anggaran pendidikan yang terbesar di dunia. Sistem pendidikan di Perancis juga memberikan data sebagai negeri yang jumlah tenaga yang bergerak di bidang pendidikan cukup besar, yakni sekitar 1,7 juta pegawai dengan satus pegawai negeri yang bekerja di bidang pendidikan.
Tentang penghasilan seorang guru di Perancis, bagi kita tentu sangat menakjubkan. Seorang dalam posisi guru Senior, misalnya, ia memperoleh penghasilan bulanan sekitar 40.000-50.000 euro (sekitar Rp 50 juta-Rp 60 juta per bulan). Bandingkan dengan gaji guru besar di Indonesia yang “cuma” sekitar Rp 2 juta ( Data Tahun 2005 ). Untuk menjadi tenaga guru, termasuk dosen, tidaklah mudah karena ia akan menjadi tulang punggung dalam menjamin kualitas pendidikan bangsa. Jika ia diterima menjadi seorang guru, gajinya per bulan yang paling rendah adalah sekitar 25.000 euro atau sekitar Rp 30 juta, ditambah dengan berbagai fasilitas penunjang lainnya, semua sudah tersedia, rumah, kendaraan, kebutuhan hidup, jaminan kesehatan, tunjangan hari tua, semua sudah ditanggung oleh pemerintah. Sehingga seorang guru benar-benar berkonsentrasi penuh dalam mengajar dan mencerdaskan para anak didik, dan mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk itu. Oleh karena itu, untuk pengangkatan seorang guru, termasuk dosen, diadakan seleksi penerimaan yang sangat ketat dan teruji.
Di Perancis Guru merupakan salah satu dari 3 kelompok profesi yang mendapatkan kesejahteraan yang paling tinggi dari pemerintah, yang pertama adalah para penegak hukum ( Hakim, Jaksa /Lawyer ), yang kedua adalah para pegawai publik ( Pelayan masyarakat : dokter, orang-orang Pemda dll ).
Pendidikan di Perancis pada umumnya ditanggung oleh pemerintah, di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Nasional (Ministere de l’Educatioan National). Perancis menganggap bahwa “sekolah” penting bagi bangsa Perancis. Salah satu sasaran utama dari pendidikan ialah penanaman rasa persatuan nasional. Untuk itu, mereka memberikan pendidikan sama dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pada umumnya setiap anak pada usia enam tahun sudah memasuki dunia pendidikan melalui program primary school (ecole primaire). Pendidikan formal ini biasanya didahului dengan ecole matternlle (pendidikan taman kanak-kanak, TK). Di TK ini seorang anak mulai umur dua tahun sudah dapat dimasukkan di taman bermain (semacam play group).
Saya berkesempatan melihat secara langsung kegiatan belajar mengajar di Perancis sewaktu saya mengikuti Traening selama lebih dari 1 bulan di Perancis (tahun 2005 ). Saya memperoleh informasi dari salah seorang mahasiswa Indonesia di Perancis yang sudah berkeluarga dan memiliki dua anak umur dua dan empat tahun-memasukkan kedua anaknya di TK mulai pukul 09.00 (pagi) sampai pukul 17.00 (sore). Sistem ini dianut karena umumnya para pegawai di Perancis bekerja dari pukul 09.00-17.00, dengan catatan
hari Sabtu dan Minggu libur. Selama anak berada di ruang sekolah (09.00-17.00) mereka sepenuhnya ada di bawah asuhan dan bimbingan guru. Di antara jam belajar itu mereka (anak-anak) diberi makan siang, dan juga kadang-kadang ada acara tidur siang.
Jadi, para orangtua menyerahkan anaknya ketika berangkat kerja dan menjemputnya kembali saat pulang kerja. Pada hakikatnya seluruh proses belajar ini diberikan secara gratis oleh pemerintah.
Pemerintah Perancis menjamin bahwa masuk sekolah mulai TK hingga perguruan tinggi adalah gratis.
Tentu saja untuk memasuki setiap jenjang pendidikan diadakan seleksi ujian masuk, mulai tingkat pendidikan dasar (ecole primaire) pendidikan menengah (lysee) sampai perguruan tinggi (universitarire).
Gambaran umum Sistem Pendidikan di Perancis
Pada dasarnya ada 4 degree :
1. Maternelle (setara playgroup dan TK) mulai dari umur 2 th
- Toute Petite Section ( mulai umur 2)
- Petit Section (3 th)
- Moyen Section (4 th) ~~ TKA
- Grand Section (5 th) ~~ TKB
2. 1ere degree :
- Cours Preparatoire (CP) - 6th ~~~SD 1
- Cours Elementaire (CE1) - 7 th ~~ SD 2
- Cours Elementaire (CE2) - 8 th ~~ SD 3
- Cours Moyen 1 (CM1) - 9 th ~~ SD 4
- Cours Moyen 2 (CM2) - 10 th ~~ SD 5
3. 2eme degree :
- 1ere cycle 6eme - 11 th ~~ SD 6
- 1ere cycle 5eme - 12 th ~~ SMP 1
- 1ere cycle 4eme - 13 th ~~ SMP 2
- 1ere cycle 3eme - 14 th ~~ SMP 3, yg lulus menyandang status Colleges dan
Memilih ke jurusan Baccalaureat ( jalur umum) ataukah jurusan CAP /
BEP (jalur profesionel) 1-2 th habis gitu bisa langsung kerja. Berikut adalah
jalur Baccalaureat :
- 2eme cycle 2 eme - 15 th ~~ SMA 1
- 2eme cycle 1 ere - 16 th ~~ SMA 2
- Terminal - 17 th ~~ SMA 3, yg lulus bisa menyandang gelar BAC-S
(Scientific), BAC-ES (Economi) atau BAC-L (Litteraire) tergantung jurusan
yg diambil di kelas.
4. Superieur, ada 3 cabang :
- IUT : Instituts Universitaire de Technologie - 2 th, diplome : DUT / BTS
- Universités - 3 th, diplome : Licence
- 4 th, diplome : Maitrise
- 5 th, diplome : DESS / DEA /DRT
- 8 th, diplome : doctorat
- Grande Ecole :
- ENA : sekolah politik
- Polytechnic, diplome : Ingenieur & Scientific
- HEC - Untuk sekolah Finance commerce
- ENS - sekolah calon guru
Berdasarkan hasil pengamatan langsung di Perancis, sistem pendidikan di Perancis dari awal sudah dapat mendeteksi bakat dan kemampuan anak, dan sudah bisa menentukan jurusan sesuai minat anak sejak dini. Jadi tidak semua anak berlomba-lomba ingin menjadi insinyur atau jurusan teknik,. Siswa juga tidak dituntut harus menguasai seluruh mata pelajaran, akan tetapi cukup hanya basicnya saja, baru bidang yang sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa dipelajari secara lebih mendalam, sehingga lebih fokus.
Apalagi yang berminat melanjutkan ke Grande Ecole, harus melewati test yg benar-benar ketat untuk bisa masuk. Baru yang nggak masuk, larinya ke universitas biasa.
Ditulis oleh : Drs. Matrisoni
Alumni Strasbourg University – Perancis
April – Juni 2005
Pelatihan Human Right Internasional Bidang Pendidikan
Departemen Hukum dan HAM RI

1 komentar: